Tradisi di Berou Bahwa Bentang Alam Utara Dulu Milik Kerajaan

Ada tradisi di Berou bahwa  Bentang Alam Utara dulu milik Kerajaan ini,yaitu atas dan Toengkoe pada khususnya,bahwa Solokh  pada waktu itu tidak memiliki apa pun di Pantai Timur Kalimantan,bahwa kemudian para perampok dari solohk yang merupakan pelaut yang baik,mengambil semua yang mereka miliki di utara,karena orang yang bertobat tidak pergi kelaut.Dan bahwa keterbacaan Pantaia Timur Laut di Solokh secara bertahap muncul,di mana para kepala perampok menetep di sungai,dan tetap berada di bawah Solokh (Dibuat 1 April 1849,di Boeloengan).

Tradisi lain, yang  dikena oleh orang Inggris dan Spanyol,mengatakan bahwa Broenai yang sebelumnya pergi ke perang Domestik di bantu oleh kaum Solokh.Broenai berterima kasih kepada Solokh untuk ini,dan menyerahkan semua wilayah Timur Laut,yang pada saat itu menjadi milik Broenai.Kemudian orang-orang Spanyol menetap di pantai Timur Laut itu, yaitu di Tanjung Oensang dan di Teluk Laboer pada 1616, dan sekali lagi setelah 1750, dan meteka juga  setelah meninggalkan pantai,memberikan semua hak mereka kepada solokh.

Kata Teluk disebut Bahie de Santa Anna,jadi Pantai Timur Laut Kalimantan berada di bawah Manajemen Wilayah atau pananganan Solokh.Namun,daerah ini terbentang di sepanjang Pantai,di atas Sungai,dan melalui pangakuan otoritas tertinggi di antara Dato atau kepala Suku.

Itu suatu pendirian formal atau aturan beradab dari Sultan of Solokh telah ada,seperti pada Jurnal Hindia Beland 1848 1 bagian di katakan,tidak diketahui di Pantai Timur Kalimantan,tetapi diketahui bahwa perampokan Pantai dan penggerebekan Ikan Laut menghasilkan kelayakan yang masih ada namanya di Pantai Timur Laut pada 1762 Perusahaan Hindia Inggris membantu Sultan Solokh melawan orang Spanyol,Raja-raja tersebut ditahan di Manila.


Sumber :Jurnal Hindia Belanda Catatan Tentang Pantai Timur Utara Borneo.Tulis H.Von Dewall .Tahun Terbit Jurnal 1855

Comments

Popular Posts